Hai kamu! Iya kamu..
Setiap kalimat yang terlontar memang manis
Cercaanmu akan kalimat memang asik
Otakku kau cuci dengan pandangan sebelah
Kau giring menuju lembah kemunafikan
Siasatmu sudah terbaca oleh sahabat kita
Dan aku muak...
Aku tak bisa diam saja kau tarik menuju jarak
Mulutmu memang terlalu indah menyiksa raga
Tertipu amat sangat memuliakan kata iya
Menghitam sudah namamu dalam hatiku
Padahal kau berasal dari jenis yang sama, lelaki..
Tapi otakmu ibarat panci di atas kompor tak berisi
Hanya tangki air yang bisa mengobati
Rontokkan keindahanmu saat menjadi samurai
Benar-benar aku memuji sambil lalu pasang aksi
Silahkan masuk bui bersanding dengan para kurcaci
Telah usai simpati ini saatnya kembali menjadi wali
Selamat jalan belati dukamu telah sampai di hati..